MAPS (terinspirasi dari lagu Maroon 5 dengan judul yang sama)
Bendera hitam
itu berkibar-kibar marah. Sepertinya, ia tak suka tubuh moleknya itu dijamah angin laut yang semakin sore semakin
ganas. Hari kesekian, aku sudah tidak menghitungnya lagi, dan masih belum
kutemukan apa yang kucari. Tidak tahu kenapa, laut yang dulu serupa taman
bermain bagi kita, sekarang berubah menjadi labirin raksasa yang menelanmu,
menghilang tanpa meninggalkan sehelaipun rambutmu di atas permukaan.
“Aku… kangen kamu.”
Aku tidak bohong. Aku memang
benar-benar rindu kamu, seperti laut yang selalu merindukan pantai. Tempat ia
mengamburkan pelukannya. Aku rindu bicara denganmu, aku rindu hidup bahagia.
Aku rindu.. AKU CUMA RINDU KAMU!!
Demi kamu, aku berani menantang laut
sendirian. Berdiri dengan pedang di tangan kiri serta pistol di kanan. Entah
untuk alasan apa, aku berpura-pura kuat. Mungkin karena kamu selalu bilang aku
adalah Anne Bonny-bajak laut terkenal dari Irlandia-. Maka di sinilah aku
sekarang dengan kapal yang dulu sama-sama kita buat. Bertarung dengan laut,
mencari kamu.
Kamu tahu? Gelap bukan hal yang paling
kutakuti lagi. Kini, gelap dan laut seperti pendendang lagu sedih. Aku muak.
Namun, berkalipun kuayunkan pedang dan kutembakkan pistol, lagu sedih itu tidak
pernah mati. Lantas, selalu saja aku yang kalah, menangis disela-sela buritan
kapal mengingat kamu.
Dulu, aku pernah berpikir bahwa aku
tidak butuh apapun lagi selama ada kamu. Bahkan, kamupun merasa begitu. Dan
dengan bahagia, kita bersama-sama merencanakan hari depan yang lebih indah di
tempat baru yang lebih baik.
Sampai saat aku terbangun pagi itu,
masih dalam balutan mantel biru yang kamu pakai semalaman, kamu tiba-tiba
menghilang seperti buih di lautan.
Kamu tega! Kalau harus pergi
seharusnya bawa aku bersamamu. Bukan seperti ini, kamu membuatku tenggelam di
palung laut yang dalam. Lalu apa bisaku? Hanya berenang seperti seekor ikan
kecil, berharap menemukan kamu yang tersembunyi di antara karang.
“Aku juga kangen kamu, Anne…”
Tunggu… Apa itu benar suaramu? Jawab
aku! JAWAB….
Kapal kembali bergoyang. Badai malam
ini tidak terlambat datang. Aku terbangun. Terisak. Ternyata suaramu hanya
dapat kudengar saat tertidur lelap. Kupeluk lutut, berharap badai berbelas
kasihan.
Hei, kamu! Dengarkan! Aku akan tetap
mencarimu walaupun aku harus mati di tangan Blackbeard-bajak laut Inggris- aku
rela demi kamu.
Bendera Jolly Roger masih
berkibar-kibar di atas sana. Kali ini bukan kemarahan yang terlihat. Bendera
hitam bergambar tengkorak dengan dua pedang itu menangis melawan badai.
-The End-
Komentar
Posting Komentar