Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

REVIEW BUKU SEMUA IKAN DI LANGIT: MENGENAL TUHAN DALAM SOSOK BELIAU

Gambar
Salam literasi! Pada postingan kali ini, saya akan membahas sebuah buku yang cukup mencuri perhatian saya. Judulnya adalah Semua Ikan di Langit. Berikut adalah informasi mengenai buku tersebut. Judul               : Semua Ikan di Langit Penulis            :  Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Halaman          : 213 Penerbit          : Grasindo Tahun Terbit  : 2017 SINOPSIS Secara tiba-tiba, sebuah bus Damri dengan rute Dipatiukur-Leuwipanjang berubah trayek melintasi luar angkasa. Bus yang sehari-hari diisi dengan hiruk pikuk manusia dan cerita-ceritanya, kini hanya ditumpangi seorang anak kecil berjubah. Anehnya, anak kecil itu tidak menapakkan kakinya di lantai bus melainkan melayang-layang dalam diam. Dari rambutnya, keluar ikan julung-julung yang membuat si Bus Damri ini terbang melintasi ruang dan dimensi waktu. Bus Damri menyebut anak laki-laki itu 'Beliau'. Bersama dengan Beliau dan ikan julung-julung inilah, bus Damri itu menyaksikan kejadian-kejadian ajaib yang bersumber d

THE GIRL WHO DRANK THE MOON : Sihir yang Tersembunyi

Gambar
Penulis      : Kelly Barnhill Penerbit     : Picadilly Press Tahun          : 2017 Tebal          : 386 halaman Bahasa        : Inggris (Sudah ada versi terjemahan bahasa Indonesia) Salam literasi! Awalnya, saya melihat novel karya Kelly Barnhill ini di aplikasi iPusnas dengan daftar tunggu baca yang sangat panjang. Pada saat itu, saya langsung tertarik dengan judulnya. The Girl Who Drank The Moon. Setelah ikut mengantre dan tak kunjung mendapatkan kesempatan untuk meminjam buku ini di iPusnas, maka saya memutuskan untuk membelinya. Dan, kebetulan yang saya beli adalah versi berbahasa Inggris. Berikut saya tuliskan pengalaman saya saat dan setelah membaca buku ini. SINOPSIS Cerita ini berlatar di sebuah tempat bernama Protectorate. Sebuah daerah di mana kabut selalu menyelimut sepanjang waktu, seolah-olah menjadi cermin dari kesedihan hati  para penduduknya. Setiap tahun sekali, para ibu harus merelakan bayinya yang termuda untuk dibawa ke hutan dan diserahkan pada penyihir untuk dimak

Daur: hujan

Gambar
 Bagi seseorang yang menyukai hujan seperti kau air mata hanyalah air asin  lengket dan kaku di pipi Sedang bagi seseorang yang membenci hujan seperti aku air mata berarti hujan lebat yang tiap tetesnya  bisa melukai kulitku yang sudah tipis aus digerus realita Hujan bagimu adalah sepenggal musik merdu dalam setiap gemericiknya kau rasakan ritme ia menggerakkan tubuhmu, kakimu, tanganmu untuk meliuk, menari dalam basah Sementara itu aku akan diam, berdiri di ujung jalan dengan payung bercorak kotak-kotak dan jaket yang sesekali aku rapatkan bagaimanapun, kita tidak pernah berbagi apa-apa tidak pula tentang hujan yang kau suka

Daur: awan

Gambar
 Pada mendung yang mengambang di angkasa kau coba titipkan kesedihanmu lewat titik-titik air yang menguap hilang dari permukaan wajahmu Kau lengkungkan bibirmu pada hari yang kau jalani pada batu pada rumput pada suara-suara gaduh yang memekakkan telinga dan mengikis sedikit demi sedikit lengkung sempurna yang mati-matian kau gambar semalaman Pada ujung hari saat sudut lengkungmu berubah menjadi garis lurus kau akan kembali menabung kesedihanmu menjadi bergulung-gulung awan bercorak abu kelabu sama seperti hidup selalu memperlakukanmu Sedih yang susah payah kau uapkan lengkung sempurna yang kau paksakan berganti ganti menguasai langitmu pada akhirnya sedih itu mustahil lenyap ia menyapamu pada setiap awan yang kau lihat di langit samar dan jauh tapi tetap ada.

Daur: gas

Gambar
 Berada dalam kerapatan ruang udara kau menjelma menjadi satu-satunya renggang di tengah rapatnya dunia yang bahkan tidak bisa lagi dijejali satu ekor semut Sedang dalam kerenggangan yang semakin jauh kita lantas berubah menjadi karbon monoksida jika sekali saja terhirup semua akan tamat seluruhnya selesai Kau atau mungkin aku  akan tergopoh-gopoh berlari menenteng tabung oksigen besar untuk sekedar bisa bernapas Sebab renggang sudah menjadi jarak Sebab di antara kita sudah tercipta karbon monoksida.

Daur: air

Gambar
 Tidak ada yang lebih segar daripada air putih di sebuah gelas kaca  yang kau tawarkan saat lidahku perih kering diserap pedih tenggorokanku mampat dihadang sebakul kata-kata yang tidak bisa keluar namun terlalu tanggung untuk kutelan kembali sudah terlau dekat dengan permukaan kutenggak airmu tandas tanpa perlu menyisakan satu tetes pun ragu sudah habis meluruhkan kata-kata yang sedari tadi ingin muncul air beraroma cinta tak terbalas itu mengecap pahit di pangkal lidah

Menjawab Soal Esai

Gambar
 Ia jatuh cinta pada jalan-jalan lengang pagi hari 'yang dipenuhi kabut sebab tidak perlu ia dengar bising deru mesin yang dipacu untuk mengantarkan tuannya ke tempat asing Ia jatuh cinta pada kesunyian pagi yang sepi di mana ia tak perlu mendengar percakapan basa basi yang setiap kali ia terlibat selalu berakhir canggung karena bisanya hanya menjawab isian singkat bukan pertanyaan esai Setiap kali tawa terdengar nyaring di ujung telinga ia hanya bisa menelan ludahnya sendiri ia tahu, tawa yang sama tidak akan pernah keluar dari kerongkongannya tubuhnya menolak beresonansi Semua orang bilang, ia membangun bentengnya sendiri tembok-tembok itu kian hari semakin bertambah tinggi padahal ia hanya tidak tahu cara menjawab soal esai ia terlalu sibuk mengurai isi kepalanya  yang bahkan lebih bising dari keramaian itu sendiri.

Sendiri

Gambar
Tidak ada yang lebih manusia takuti ketimbang hidup dalam kesendirian seperti,  saat rumah terasa terlalu luas untuk ditinggali saat kicau burung di suatu pagi justru terdengar sebagai sebuah elegi mengiringi kematian semesta Hanya kita sendiri yang tertinggal dalam kehampaan yang luas yang batasannya, tidak lagi diketahui saking jauhnya barangkali atau bahkan batas sekalipun tidak sudi untuk hadir menemani kesendirian kita Sementara, ketakutan dan kekhawatiran menggantung di langit-langit rumah semakin dekat saat mata mengerjap namun saat kita memejamkan mata gelap sekali lagi memutar cerita-cerita sedih yanng bahkan lebih buruk dari kesendirian itu sendiri Lantas, mampu kita hanya menangis meratapi ketidakberdayaan kita sampai akhir pun kita tidak berteman siapa-siapa.